pronoted.com – Pasar kripto kembali ramai dengan deretan proyek baru yang masih dalam tahap presale. Beberapa di antaranya menawarkan inovasi menarik dan potensi cuan tinggi. Berikut empat token presale yang berpeluang besar mengalami lonjakan harga dalam waktu dekat.
“Baca Juga: Timnas Indonesia Harus Bangkit dan Tangguh di Laga Tandang“
1. Solaxy (SOLX): Layer 2 Solana dengan Momentum Terakhir Presale
Solaxy sedang menarik perhatian investor Solana. Dalam 48 jam terakhir, proyek ini mengumpulkan lebih dari $1,3 juta. Saat ini, Solaxy memasuki minggu terakhir fase presale dengan harga token SOLX sebesar $0,001752.
Solaxy membangun solusi Layer 2 untuk mengurangi beban mainnet Solana. Dengan teknologi rollup, transaksi menjadi lebih cepat dan murah. Proyek ini juga akan meluncurkan DEX, launchpad, bridge, dan berbagai fitur terdesentralisasi.
Tim Solaxy telah bermitra dengan Hyperlane untuk menghadirkan integrasi lintas jaringan dengan Ethereum dan Solana. Kerja sama ini memungkinkan perpindahan aset yang efisien dan cepat. Harga SOLX diperkirakan naik menjadi $0,00179 dalam lima hari mendatang. Ini menjadikan momen sekarang sebagai peluang terakhir untuk membeli dengan harga diskon.
2. Bitcoin Hyper (HYPER): DeFi dan Staking di Jaringan Bitcoin
Bitcoin Hyper menggabungkan DeFi dan teknologi Layer 2 dalam ekosistem Bitcoin. Sejak presale dimulai pada Mei lalu, proyek ini telah mengumpulkan lebih dari $1 juta. Token HYPER saat ini dijual seharga $0,01185.
Fitur utama proyek ini adalah staking dinamis dengan APY hingga 674% bagi pembeli tahap awal. Untuk meningkatkan kecepatan transaksi, Bitcoin Hyper memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM).
Setiap BTC yang disetor akan dikonversi menjadi wrapped BTC, lalu digunakan di jaringan Bitcoin Hyper. Dengan cara ini, investor bisa merasakan kecepatan Solana namun tetap menikmati keamanan dari jaringan Bitcoin.
3. Snorter (SNORT): Koin Meme dengan Bot Anti-Penipuan di Telegram
Snorter hadir sebagai solusi untuk pasar koin meme yang rawan penipuan. Proyek ini memperkenalkan Snorter Bot di Telegram yang dapat digunakan untuk trading cepat, aman, dan murah.
Bot ini dilengkapi deteksi kode berbahaya seperti blacklist, honeypot, dan fitur curang lainnya. Pemegang token SNORT hanya membayar biaya trading 0,85%, lebih rendah dibanding rata-rata pesaing yang mematok sekitar 1%.
Token SNORT dirilis dalam versi dual-chain, yaitu di jaringan Solana dan Ethereum. Peluncuran awal dimulai di jaringan Solana, dengan ekspansi ke jaringan lain dijadwalkan dalam roadmap proyek.
4. BTC Bull Token (BTCBULL): Hadiah Berbasis Harga Bitcoin
BTC Bull Token menawarkan sistem hadiah unik berdasarkan performa harga Bitcoin. Pemegang BTCBULL akan menerima airdrop BTC dan token tambahan ketika harga Bitcoin mencapai target tertentu.
Contohnya, saat harga BTC menyentuh $125.000, proyek akan membakar 15% total suplai. Airdrop BTC akan diberikan jika harga mencapai $150.000, dan dua pembakaran tambahan dijadwalkan menyusul.
Jika Bitcoin menyentuh $250.000, investor presale akan mendapatkan airdrop besar dalam bentuk BTCBULL. Saat ini, harga token BTCBULL masih murah di angka $0,00256 per token. Ini memberi peluang menarik sebelum potensi reli terjadi.
“Baca Juga: Update Harga Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini“
Kesimpulan
Empat proyek presale ini menunjukkan potensi kuat untuk tumbuh dalam waktu dekat. Solaxy menonjol dengan solusi Layer 2 untuk Solana. Bitcoin Hyper menjembatani DeFi dan BTC. Snorter menawarkan perlindungan untuk investor koin meme. Sementara BTC Bull Token menghadirkan insentif berbasis harga Bitcoin yang agresif.
Bagi investor yang jeli, Juni bisa menjadi bulan strategis untuk masuk lebih awal sebelum token-token ini resmi meluncur di bursa. Namun, tetap lakukan riset menyeluruh dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing.