pronoted.com – Popularitas Bitcoin terus meningkat sejak pertama kali diluncurkan pada 2009. Nilai Bitcoin pernah menyentuh angka USD 5.991 atau sekitar Rp81 juta per koin. Fenomena ini membuat banyak sektor mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai alat pembayaran alternatif, termasuk sektor properti.
“Baca Juga: 3 Pemain Dicoret Kluivert Jelang Laga Lawan China“
Meskipun Bank Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin bukan alat pembayaran sah di Indonesia, transaksi properti menggunakan mata uang kripto ini tetap terjadi. Sejumlah kota besar di dunia mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran properti.
1. Miami, Amerika Serikat
Beberapa pengembang properti di Miami telah menerima Bitcoin untuk transaksi rumah dan apartemen. Salah satu contohnya, seorang pria menjual rumahnya di Coral Gables seharga USD 6 juta atau setara 1.044 BTC.
Bitcoin menjadi bagian dari ekosistem properti Miami sejak beberapa tahun lalu. Agen real estate dan investor memanfaatkan mata uang ini untuk menarik pembeli dari seluruh dunia.
Pengembang menyebut Bitcoin membuka akses pasar internasional tanpa batas geografis. Hal ini menjadikan Miami lokasi ideal untuk transaksi properti berbasis Bitcoin.
2. Lake Tahoe, Amerika Serikat
Lake Tahoe juga masuk daftar kota yang menerima Bitcoin untuk pembelian properti. Seorang pembeli membeli lahan seluas 0,5 hektare melalui 42 transaksi berbeda menggunakan Bitcoin.
Harga total transaksi mencapai USD 1,6 juta atau sekitar 2.739 BTC. Transaksi ini terjadi pada tahun 2013 dan menjadi salah satu yang terbesar saat itu.
Meskipun belum menjadi tren luas di Lake Tahoe, transaksi ini membuka peluang besar untuk penggunaan Bitcoin dalam industri properti.
3. New York, Amerika Serikat
Kota New York dikenal sebagai pusat bisnis yang berani mengambil risiko. Tak heran jika properti di kota ini mulai tersedia untuk dibeli dengan Bitcoin.
Beberapa pengembang melihat Bitcoin sebagai bagian dari masa depan keuangan. Mereka mulai menawarkan rumah dan apartemen dengan opsi pembayaran kripto.
Bahkan properti komersial diprediksi akan menyusul dalam waktu dekat. Keberanian ini membuka jalan bagi diversifikasi aset dan portofolio investasi.
4. Dubai, Uni Emirat Arab
Di Timur Tengah, pengembang di Isle of Man Dubai mengumumkan proyek properti senilai USD 325 juta. Apartemen dalam proyek ini bisa dibeli dengan Bitcoin.
Harga apartemen studio dibanderol mulai dari 33 BTC, sedangkan apartemen satu kamar tidur mulai dari 54 BTC. Pengembang menyebut langkah ini sebagai upaya menjangkau investor global dengan teknologi keuangan modern.
“Baca Juga: Bitcoin Metode Pembayaran, Ini Keuntungan dan Risikonya“
5. Bali, Indonesia
Indonesia juga memiliki lokasi properti yang menerima Bitcoin, yaitu di Bali. Pada 2014, seorang pembeli membeli vila di kawasan Seminyak seharga 800 Bitcoin atau setara USD 500 ribu.
Transaksi dilakukan melalui BitPremier, situs jual beli barang mewah dengan Bitcoin. Situs ini mempertemukan penjual dan pembeli yang ingin menggunakan mata uang digital.
Meski Bitcoin tidak diakui secara resmi di Indonesia, penggunaannya tetap terjadi di sektor properti tertentu.