Pronoted.com – Ethereum Naik 64%: Dalam 90 hari terakhir, Ethereum (ETH) mencatatkan performa luar biasa dan mengalahkan Bitcoin (BTC) dalam pertumbuhan harga. Para analis menyebut lonjakan ini sebagai tanda bahwa dominasi Bitcoin mulai mendapat tantangan serius. Dukungan institusi terhadap ETH menjadi faktor kunci dalam pergerakan ini.
Ethereum Naik 64%, Bitcoin Hanya 10%
Berdasarkan data terbaru, harga Ethereum melonjak sebesar 64,38% dalam 90 hari terakhir. Nilai ETH meningkat dari Rp29,45 juta menjadi Rp60,09 juta. Sebaliknya, Bitcoin hanya naik 10,72% dalam periode yang sama. Harga BTC bergerak dari Rp1,54 miliar menjadi Rp1,88 miliar.
Analis dari MEXC Research, Shawn Young, menyebut bahwa investor institusional menjadi penggerak utama lonjakan ini. Mereka mulai membeli ETH dalam jumlah besar, bahkan melampaui angka akumulasi di tahun sebelumnya.
“Baca Juga: Pendle dan Ethena Luncurkan Strategi Baru, PENDLE Melesat“
Institusi Besar Kini Pegang Lebih Banyak Ethereum
Institusi seperti BitMine tercatat melakukan pembelian besar-besaran. Hingga 4 Agustus 2025, BitMine memiliki ETH senilai Rp47,29 triliun atau sekitar $2,9 miliar. Menariknya, BitMine mengakumulasi semua itu hanya dalam waktu lima minggu.
Langkah ini menandai perubahan besar dalam strategi investasi institusi. Jika sebelumnya mereka hanya memegang Bitcoin, kini Ethereum mulai mendapat tempat utama dalam portofolio mereka. ETH dianggap sebagai aset penting karena mendukung berbagai aplikasi terdesentralisasi di dunia kripto.
Ethereum Populer karena Narasi “Digital Oil”
Sejak pertengahan 2025, Ethereum mendapatkan sorotan baru. Banyak pihak menyebut ETH sebagai “digital oil”. Istilah ini merujuk pada peran penting ETH sebagai bahan bakar utama dalam ekosistem DeFi dan blockchain modern.
Narasi ini mulai menggantikan pandangan lama yang menilai Ethereum hanya sebagai alternatif Bitcoin. Sekarang, investor memandang ETH sebagai aset produktif yang mendorong banyak aktivitas on-chain, terutama di jaringan layer-2.
Performa Ethereum Bangkit Setelah Tahun 2024 yang Lesu
Pada tahun 2024, Ethereum memang tertinggal jauh dari Bitcoin. ETH hanya tumbuh 53% dibandingkan lonjakan 113% pada BTC. Saat itu, banyak aktivitas berpindah ke layer-2, yang menyebabkan volume transaksi di Ethereum menurun.
Namun, situasi berubah drastis sejak Juni 2025. Minat terhadap ETH meningkat pesat, ditopang oleh pemahaman baru bahwa Ethereum adalah bagian penting dari infrastruktur blockchain.
Prospek ETH Masih Kuat untuk Jangka Menengah
Jika tren ini berlanjut, Ethereum bisa terus mempertahankan momentumnya. Dukungan institusi, narasi digital oil, dan pertumbuhan ekosistem DeFi memperkuat posisi ETH sebagai aset yang layak dipertimbangkan.
Para analis memperkirakan ETH akan tetap mengalami kenaikan, terutama jika aktivitas on-chain meningkat dan adopsi institusi terus bertambah. Ethereum kini bukan hanya pesaing, tetapi juga pelengkap penting bagi Bitcoin dalam pasar kripto global.
Kesimpulan: Ethereum Naik 64%
Ethereum berhasil mencuri perhatian pasar dengan kenaikan harga yang signifikan. Perubahan strategi institusi dan munculnya narasi baru memberi dorongan besar bagi ETH. Dengan banyaknya dukungan, ETH memiliki peluang besar untuk tetap bersinar dan menjadi motor penggerak utama dalam revolusi keuangan digital.
“Baca Juga: Telur Rebus: 7 Manfaat Sehat untuk Tubuh dan Pikiran“