Pronoted.com – 1 Lot Saham Berapa Lembar?: Bagi investor pemula, istilah lot sering terdengar saat mulai bertransaksi saham. Memahami konsep lot sangat penting karena berhubungan langsung dengan perhitungan modal, manajemen risiko, dan strategi investasi.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), lot menjadi satuan standar untuk menentukan jumlah minimum saham dalam satu transaksi. Sebelum 2014, satu lot berisi 500 lembar saham. Namun sejak 6 Januari 2014, BEI menetapkan satu lot berisi 100 lembar saham.
“Baca Juga: 3 Token DePIN Teratas Agustus 2025 dengan Kinerja Menguat“
Mengapa 1 Lot di BEI Berisi 100 Lembar Saham
Perubahan dari 500 menjadi 100 lembar per lot memiliki tiga alasan utama. Pertama, BEI ingin meningkatkan aksesibilitas investor ritel. Dengan modal yang lebih kecil, lebih banyak masyarakat dapat mulai berinvestasi.
Kedua, aturan baru ini meningkatkan likuiditas pasar. Saham menjadi lebih mudah diperjualbelikan karena modal awal lebih rendah. Ketiga, BEI ingin menyesuaikan diri dengan praktik bursa internasional yang umumnya menggunakan 100 lembar per lot.
Cara Menghitung Modal Berdasarkan Lot
Menghitung modal berdasarkan lot sangat mudah. Misalnya, harga saham PT XYZ adalah Rp2.500 per lembar. Maka, harga satu lot adalah:
100 × Rp2.500 = Rp250.000
Dengan modal Rp250.000, investor sudah bisa membeli satu lot saham tersebut.
Fungsi Lot dalam Transaksi Saham
Lot bukan hanya angka di laporan portofolio, tetapi memiliki fungsi penting dalam perdagangan saham:
1. Menstandarkan Jumlah Transaksi
Lot menetapkan jumlah minimal saham yang bisa diperdagangkan. Standar ini membuat pencatatan dan penyelesaian transaksi lebih teratur. Tanpa standar, volume perdagangan sulit dikelola, apalagi jika investor bisa membeli jumlah acak seperti 3 atau 7 lembar.
2. Memudahkan Perhitungan Modal dan Risiko
Dengan lot, investor dapat menghitung kebutuhan modal dan potensi keuntungan atau kerugian dengan cepat. Misalnya, harga saham Rp1.500 per lembar berarti satu lot seharga Rp150.000. Jika membeli 10 lot, cukup kalikan menjadi Rp1.500.000.
3. Meningkatkan Efisiensi Perdagangan
Jika jumlah lembar terlalu kecil, biaya administrasi dan waktu pemrosesan akan meningkat. Lot memudahkan bursa dan broker memproses transaksi dalam jumlah besar secara efisien.
4. Menjaga Likuiditas Pasar
Ukuran lot yang seragam membantu menjaga perputaran saham tetap stabil. Lot terlalu besar akan menghambat partisipasi ritel, sedangkan lot terlalu kecil akan memecah likuiditas dan memperlebar bid-ask spread.
5. Memudahkan Perencanaan Investasi
Investor dapat menghitung target kepemilikan dengan satuan lot. Misalnya, untuk memiliki 1.000 lembar saham, targetnya adalah membeli 10 lot.
Perbedaan Lot di Pasar Internasional
Tidak semua pasar saham menggunakan ukuran yang sama. Di NYSE dan Nasdaq, satu lot umumnya juga berisi 100 lembar saham biasa. Namun, di pasar berjangka dan komoditas, ukuran lot mengikuti asetnya.
- Minyak Mentah: 1 lot = 1.000 barrel.
- Emas Berjangka: 1 lot = 100 troy ounce.
- Forex:
- Standard lot = 100.000 unit mata uang dasar.
- Mini lot = 10.000 unit.
- Micro lot = 1.000 unit.
- Nano lot = 100 unit.
Istilah “lot” bersifat relatif karena jumlah unit di dalamnya berbeda tergantung instrumen dan pasar.
Kesimpulan: 1 Lot Saham Berapa Lembar?
Di BEI, satu lot setara dengan 100 lembar saham. Aturan ini membuat investasi saham lebih terjangkau, terutama bagi investor ritel. Meski begitu, ukuran lot berbeda di pasar internasional tergantung jenis instrumennya.
Memahami konsep lot membantu investor mengatur modal, mengukur risiko, dan menyusun strategi investasi yang lebih efektif.
“Baca Juga: Tencent Ubah Light of Motiram di Steam Usai Tuntutan Sony“