Pronoted.com – Tiga Berita Crypto Terbaru: Pendiri Terraform Labs, Do Kwon, dijadwalkan hadir di sidang Pengadilan Distrik Selatan New York pada Selasa. Ia kemungkinan akan mengubah pernyataannya dalam kasus pidana yang menjeratnya.
Hakim Paul Engelmayer memerintahkan Kwon dan tim hukumnya hadir. Sidang ini diperkirakan mencakup “allocution” atau pernyataan yang menguraikan unsur pelanggaran yang diakui Kwon.
Pada Januari lalu, Kwon mengaku tidak bersalah atas sembilan tuduhan kejahatan. Tuduhan tersebut meliputi penipuan sekuritas, manipulasi pasar, pencucian uang, dan penipuan elektronik.
Kasus ini bermula dari runtuhnya ekosistem Terra yang menghapus sekitar Rp652 triliun nilai aset investor. Setelah melalui proses ekstradisi panjang di Montenegro, otoritas Amerika Serikat akhirnya menerima Kwon pada awal 2025.
“Baca Juga: 7 Altcoin Potensial di Agustus 2025, Crypto Melesat“
Kepemilikan Bitcoin Korporasi Tembus $95 Miliar
Kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan kini mencapai 791.662 BTC. Nilai ini setara Rp1.547 triliun atau sekitar $95 miliar pada akhir Juli 2025. Angka tersebut mewakili 3,98% total suplai Bitcoin yang beredar.
Fenomena ini memicu kekhawatiran baru di ekosistem crypto. Analis crypto Willy Woo membandingkan kondisi ini dengan sejarah emas sebelum 1971. Saat itu, Amerika Serikat menasionalisasi emas dan mengakhiri sistem Bretton Woods.
Woo menilai, jika dolar AS terus melemah, pemerintah AS bisa memusatkan kepemilikan Bitcoin melalui perusahaan. Langkah itu berpotensi menciptakan “Fort Knox” digital yang mengubah Bitcoin menjadi aset terkontrol.
Ia mengingatkan bahwa sejarah bisa terulang, namun kali ini terjadi pada aset cryptocurrency, bukan emas.
Samson Mow Prediksi Investor ETH Kembali ke BTC
CEO JAN3 sekaligus pendukung Bitcoin, Samson Mow, membagikan pandangannya soal hubungan harga Ethereum terhadap Bitcoin. Ia mengatakan banyak pemegang ETH awalnya memiliki BTC.
Menurutnya, investor tersebut memindahkan modal dari BTC ke ETH untuk memanfaatkan tren baru seperti “Ethereum Treasury Companies.” Strategi ini bertujuan memompa harga ETH hingga level tertentu.
Namun, Mow memperingatkan bahwa aksi jual besar kemungkinan terjadi saat ETH mencapai titik psikologis tertentu. Kondisi ini bisa menciptakan gelombang investor yang terjebak di harga tinggi.
Ia juga menilai ETH akan sulit menembus harga tertinggi sepanjang masa. Semakin dekat ke level tersebut, semakin besar dorongan untuk menjual.
Bahkan, Mow menegaskan tidak ada yang benar-benar menginginkan ETH untuk jangka panjang.
Implikasi bagi Pasar Crypto
Tiga kabar besar ini memberikan gambaran beragam dinamika di pasar crypto. Perubahan plea Do Kwon bisa memengaruhi sentimen terhadap proyek blockchain besar.
Sementara itu, meningkatnya kepemilikan Bitcoin oleh korporasi menimbulkan perdebatan soal sentralisasi aset yang seharusnya terdesentralisasi.
Prediksi Samson Mow tentang peralihan modal dari ETH ke BTC juga menunjukkan potensi pergerakan harga signifikan di kedua aset tersebut.
Sikap Investor di Tengah Gejolak
Investor perlu mencermati setiap perkembangan karena dampaknya bisa memicu volatilitas tinggi. Analisis tren pasar, strategi pengelolaan risiko, dan riset mandiri menjadi kunci menghadapi ketidakpastian ini.
Mengikuti berita terkini, memahami indikator teknikal, dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan investasi dapat membantu investor meminimalkan risiko.
“Baca Juga: Film “Gak Nyangka” Angkat Kisah Kreatif Anak Muda Indonesia“