Pronoted.com – Setelah peluncuran perdananya di akhir Agustus 2025, harga World Liberty Financial (WLFI) yang didukung keluarga Trump justru menunjukkan volatilitas tinggi. Pada 2 September, harga sempat bertahan di level US$110.920 atau sekitar Rp1,82 miliar, naik tipis 0,60% dalam 24 jam terakhir. Namun, jika menengok ke belakang, harga WLFI sudah merosot lebih dari 30% dibandingkan level tertingginya pada hari pertama peluncuran, yakni US$0,3313 atau sekitar Rp5.564 per token.
Fluktuasi ini membuat banyak investor mulai mempertanyakan prospek jangka pendek maupun panjang dari koin meme populer tersebut. Ketidakpastian arah harga semakin terasa karena sepanjang pekan terakhir, DOGE — kripto populer lain yang sering jadi pembanding WLFI — juga gagal menembus level resistensi penting di US$0,242.
“Baca Juga: Dogecoin Naik Tipis 3/9/25, Potensi Lonjakan Masih Terbuka“
Strategi Buyback dan Burn dari World Liberty Financial
Menanggapi tekanan harga, World Liberty Financial mengumumkan program pembelian kembali dan pembakaran token WLFI. Dalam skema ini, proyek akan menggunakan seluruh pendapatan dari liquidity pool milik protokol (Protocol-Owned Liquidity/POL) untuk membeli token WLFI di pasar terbuka.
Setelah berhasil dibeli, token-token tersebut akan langsung dikirim ke alamat burn resmi, sehingga secara permanen mengurangi jumlah WLFI yang beredar. Menurut manajemen, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kelangkaan token sehingga dapat mendukung kenaikan nilai jangka panjang.
Perusahaan juga menegaskan bahwa hanya dana hasil biaya dari liquidity pool di Ethereum, BNB Chain, dan Solana yang akan digunakan. Sementara itu, likuiditas yang disediakan oleh komunitas maupun mitra pihak ketiga tidak akan terganggu oleh program ini.
Tanggapan Komunitas dan Pengamat
Pengumuman ini menuai berbagai reaksi dari komunitas. Sebagian besar pendukung WLFI menilai program pembakaran token sebagai langkah positif untuk menjaga keseimbangan pasar. Mereka menaruh harapan bahwa pengurangan pasokan dapat membantu mengangkat harga token di tengah tren pelemahan pasar kripto.
Namun, ada pula pihak yang menyoroti kurangnya transparansi terkait volume biaya yang digunakan untuk pembelian kembali. Komnas HAM juga mencatat keresahan publik akibat aksi demonstrasi yang menentang kenaikan pendapatan DPR-RI, yang turut memengaruhi sentimen pasar.
Selain itu, beberapa pengamat menilai program pembakaran ini berisiko jika seluruh dana POL habis dipakai. Pasalnya, tanpa cadangan yang memadai, protokol bisa kesulitan menyediakan dana darurat bila terjadi krisis di masa depan.
Prospek Harga WLFI ke Depan
Meskipun program buyback dan burn diumumkan, harga WLFI masih berfluktuasi. Setelah pengumuman, token sempat naik 18% ke level US$0,2497, namun kembali turun ke US$0,2312.
Level US$0,205 dipandang sebagai batas support krusial. Jika harga mampu bertahan di atasnya, ada peluang untuk terjadi pantulan menuju US$0,242. Sebaliknya, jika level ini jebol dan harga bertahan di bawahnya, pasar bisa kembali menghadapi tren penurunan yang lebih panjang.
Kesimpulan
Langkah Trump Family melalui World Liberty Financial untuk membakar token WLFI menunjukkan upaya menjaga nilai aset di tengah tekanan pasar. Meski mendapat dukungan komunitas, masih banyak pihak meragukan efektivitas jangka panjangnya, terutama terkait transparansi pendapatan dan risiko keuangan protokol. Pergerakan harga WLFI dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu apakah program ini berhasil meningkatkan kepercayaan investor atau justru tidak berdampak signifikan.
“Baca Juga: Arti Warna Pink dan Hijau di Tuntutan 17+8 Viral“