Pronoted.com – Harga Pi Network (PI) Naik: Pada 16 September 2025, harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia tercatat sekitar Rp5.876 per koin atau setara $0,3594. Angka ini menunjukkan kenaikan 2,25% dalam 24 jam terakhir.
Volume perdagangan harian juga meningkat tajam hingga mencapai $48,34 juta. Lonjakan ini mencerminkan minat investor yang kembali tumbuh setelah periode konsolidasi yang cukup panjang.
“Baca Juga: Saham Apple Tertokenisasi Naik 3% Didukung Pre-order iPhone 17“
Pergerakan Harga Pi dalam 24 Jam Terakhir
Pada awal sesi perdagangan, harga Pi cenderung mendatar di area $0,345–$0,350. Namun, menjelang pagi, grafik menunjukkan kenaikan cepat. Harga menembus $0,355 dan sempat menyentuh puncak intraday di $0,360.
Setelah reli tersebut, harga stabil di atas $0,358. Kondisi ini menandakan fase penyeimbangan setelah kenaikan tajam dalam waktu singkat.
Kapitalisasi pasar Pi Network mendekati $2,9 miliar. Lonjakan volume perdagangan sebesar 14% dibandingkan hari sebelumnya memperkuat tren positif ini.
Sentimen Pasar dan Faktor Pendorong
Sentimen pasar terlihat positif dengan 88% komunitas menyatakan sikap bullish. Komunitas juga menyoroti upgrade Testnet1 ke protokol versi 23.
Pembaruan tersebut memberi optimisme bahwa Pi Network semakin dekat dengan peluncuran mainnet. Investor menilai langkah ini sebagai sinyal kuat perkembangan proyek.
Distribusi Pi Network yang Tidak Merata
Meskipun harga Pi meningkat, data distribusi menunjukkan ketimpangan yang besar. PiScan mengungkapkan bahwa sebagian besar koin dikuasai oleh sedikit pemegang besar atau whales.
Hanya 22 wallet yang masing-masing memiliki lebih dari 10 juta Pi. Nilai setiap wallet setidaknya mencapai US$3,5 juta atau sekitar Rp57,3 miliar.
Peran Pi Foundation dalam Kepemilikan Besar
Wallet terbesar dikuasai oleh Pi Foundation. Satu wallet saja menyimpan sekitar 52,2 miliar Pi. Nilainya setara dengan US$18 miliar atau sekitar Rp295 triliun berdasarkan harga terkini.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa sebagian besar suplai Pi masih terkonsentrasi di kelompok tertentu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang pemerataan akses yang sejak awal menjadi visi proyek.
Kategori Pemegang Pi Network
PiScan membagi akun Pi ke dalam beberapa kategori berdasarkan jumlah kepemilikan. Whales berjumlah 22 akun dengan kepemilikan di atas 10 juta Pi.
Di bawahnya terdapat kategori Sharks dengan kepemilikan 1 juta hingga 10 juta Pi. Terdapat 9.986 akun dalam kelompok ini.
Dolphins memegang antara 100 ribu hingga 1 juta Pi dengan 358 akun tercatat. Tunas berjumlah 6.495 akun dengan kepemilikan 10 ribu hingga 100 ribu Pi.
Fish terdiri dari 224.793 akun dengan saldo 1.000 hingga 10 ribu Pi. Shrimps mencakup 1.027.221 akun dengan kepemilikan 100 hingga 1.000 Pi.
Plankton berjumlah 1.183.979 akun dengan kepemilikan 10 hingga 100 Pi. Microbes menjadi kelompok terbesar dengan 13,4 juta akun. Mereka memegang kurang dari 10 Pi per akun.
Implikasi bagi Investor
Kenaikan harga Pi memang memberi peluang keuntungan jangka pendek. Namun, ketimpangan distribusi menciptakan risiko tersendiri. Dominasi whales bisa memengaruhi likuiditas dan stabilitas harga.
Investor perlu memahami struktur distribusi sebelum memutuskan untuk masuk. Dengan begitu, mereka bisa mengatur strategi investasi dengan lebih hati-hati.
Kesimpulan: Harga Pi Network (PI) Naik
Harga Pi Network di Indonesia mencatat kenaikan hingga 2,25% dalam 24 jam terakhir. Sentimen positif dan pembaruan protokol mendorong optimisme pasar.
Namun, data distribusi menunjukkan tantangan besar bagi proyek ini. Konsentrasi kepemilikan di tangan whales bertolak belakang dengan misi awal Pi sebagai mata uang digital rakyat.
Bagi investor, Pi Network tetap menawarkan peluang, tetapi juga menghadirkan risiko. Transparansi, regulasi, dan strategi distribusi akan sangat menentukan arah masa depan proyek ini.