pronoted.com – Harga Ethereum (ETH) melonjak 43,6 persen dalam sepekan terakhir dan mencapai US$ 2.600 pada 14 Mei 2025.
Meski peningkatan ini signifikan, harga ETH masih berada jauh di bawah rekor tertingginya, yaitu US$ 4.868 pada tahun 2021.
“Baca Juga: Barcelona Era Flick Menang Besar, Laba dan Fans Melejit“
Sejumlah analis optimis bahwa lonjakan saat ini bisa menjadi awal dari tren naik menuju angka US$ 5.000.
Namun, Ethereum masih harus menghadapi berbagai tantangan teknis dan regulasi sebelum mencapai target tersebut.
1. ETF dan Dukungan Institusional Jadi Penentu Utama
Analis menyebut bahwa dukungan dari investor institusi menjadi kunci penting bagi masa depan Ethereum.
Menurut pengguna X bernama AdrianoFeria, Ethereum memiliki potensi tinggi untuk dipilih institusi karena lebih jelas secara regulasi dan tersedia dalam bentuk ETF.
Namun, data menunjukkan hal sebaliknya. Pada 12–13 Mei, terjadi arus keluar dana sebesar US$ 4 juta dari ETF Ethereum di Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, ETF Bitcoin mencatat total dana US$ 121,5 miliar, jauh lebih tinggi dari Ethereum.
James Seyffart dari Bloomberg Intelligence menyebut peluang ETF ETH akan semakin menarik jika dua hal ini terjadi:
- Otoritas menyetujui sistem in-kind, yang membuat operasional ETF lebih efisien.
- Regulator mengizinkan fitur staking dalam ETF.
Ia memperkirakan kedua perubahan ini bisa disetujui sebelum akhir tahun 2025.
2. Regulasi Amerika Masih Berat Sebelah ke Bitcoin
Ethereum juga menghadapi tekanan dari sisi kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Pada Maret 2025, Presiden Donald Trump menyatakan sikap menjauh dari pelobi pendukung altcoin seperti XRP, Solana, dan Cardano.
Tak lama setelah itu, pemerintah menerbitkan perintah eksekutif yang memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset digital utama negara.
Kondisi ini membuat peluang Ethereum menjadi cadangan aset digital negara bagian jadi semakin kecil.
3. Pembaruan Teknologi Ethereum Dorong Optimisme
Di sisi teknologi, Ethereum terus menunjukkan kemajuan.
Pembaruan terbaru bernama Pectra meningkatkan efisiensi dalam pengolahan data di jaringan utama.
Selain itu, aktivitas di jaringan Layer-2 Ethereum meningkat 23 persen dalam sebulan terakhir.
Salah satu jaringan tersibuk adalah Base, yang mencatat 244,2 juta transaksi dalam 30 hari.
Pertumbuhan ini menunjukkan adopsi Ethereum semakin luas di kalangan pengembang dan pengguna aplikasi terdesentralisasi.
Integrasi AI Jadi Potensi Katalis Jangka Panjang
Analis dan pendukung Ethereum, Eric Conner, mencatat bahwa teknologi AI seperti ChatGPT mulai menggunakan Ethereum Layer-2.
Penggunaan ini dimaksudkan untuk mengelola dana, menjalankan kontrak pintar, dan melakukan transaksi otomatis.
Agen AI bahkan bisa membayar merchant dan berinvestasi di aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) secara otomatis.
Jika tren ini berkembang pesat, permintaan terhadap ETH bisa meningkat secara drastis dalam jangka menengah hingga panjang.
“Baca Juga: Harga Kripto EOS Turun 10% Akibat Sentimen Negatif Pasar“
Kesimpulan:
Ethereum menunjukkan potensi kuat untuk tumbuh lebih tinggi.
Tiga pendorong utama kenaikan harga ETH ke depan adalah dukungan ETF institusional, kemajuan teknologi jaringan, dan integrasi AI.
Meski regulasi masih menjadi tantangan, jika faktor-faktor ini berkembang sesuai harapan, harga Ethereum bisa menembus rekor baru.