pronoted.com – Investor asing kembali aktif di pasar modal Indonesia. Sepanjang sepekan terakhir, mereka mencetak beli bersih sebesar Rp3,65 triliun. Saham kapitalisasi besar menjadi target utama aksi beli ini.
“Baca Juga: Kaoru Mitoma Sabet Man of the Match vs Liverpool“
Net Buy Asing Dipicu Sentimen Global dan Valuasi IHSG
Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, menjelaskan bahwa arus beli dipicu meredanya tensi perang dagang global. Selain itu, valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tergolong murah.
“Valuasi yang rendah dan sentimen momentum jadi pemicu utama. Namun investor tetap perlu waspada,” ujar Ekky, Senin (19/5/2025).
Laporan Keuangan Kuartal II Jadi Penentu Tren Selanjutnya
Ekky menegaskan bahwa tren beli asing saat ini belum mencerminkan kekuatan fundamental. Pasar masih didorong oleh faktor jangka pendek seperti aliran hot money.
“Untuk melihat apakah tren berlanjut, kita harus menunggu laporan keuangan kuartal II,” tambahnya.
Saham Perbankan Masih Jadi Favorit Utama Investor Asing
Menurut Ekky, investor asing cenderung memilih saham-saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar. Emiten perbankan menjadi target utama karena stabil dan defensif.
“Pasar kita kecil. Investor institusi asing hanya punya sedikit opsi besar, terutama di sektor perbankan,” jelasnya.
Perbankan dinilai mampu menjaga pertumbuhan laba secara konsisten di tengah volatilitas pasar yang masih tinggi.
ANTM, INDF, dan GOTO Masuk Daftar Saham Incaran
Di luar sektor perbankan, asing juga mengoleksi saham ANTM, yang terdongkrak oleh kenaikan harga emas global.
Saham INDF juga menjadi pilihan karena dikenal memiliki kinerja defensif dan stabil dalam jangka panjang.
Selain itu, saham teknologi seperti GOTO turut dilirik karena memiliki kapitalisasi pasar besar dan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Saham Komoditas Juga Mulai Dilirik
Ekky menyebut, investor asing mulai tertarik pada AADI, saham yang baru lepas dari induknya, ADRO. Valuasi AADI dinilai menarik dan ada potensi pembagian dividen.
“Emiten yang punya stabilitas fundamental dan prospek jangka menengah-panjang jadi incaran asing saat ini,” jelas Ekky.
“Baca Juga: MLBI Bagikan Dividen Rp741,66 Miliar ke Pemegang Saham“
Waktu Pembelian Jadi Kunci Strategi Investasi
Ekky mengingatkan bahwa hampir semua saham yang dibeli asing saat ini juga direkomendasikan untuk akumulasi oleh analis lokal.
Namun, waktu pembelian harus diperhatikan dengan cermat. Volatilitas pasar masih tinggi, sehingga momentum beli harus tepat.
“Yang penting bukan hanya pilih sahamnya, tapi tahu kapan waktu beli yang paling menguntungkan,” ujar Ekky menutup.