pronoted.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) mulai sesi I hari ini. BEI menilai kenaikan harga kumulatif TGUK terlalu signifikan. Suspensi berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Langkah ini memberi investor waktu menelaah informasi perusahaan.
“Baca Juga: Liverpool Kejar Transfer Kerkez dari Bournemouth“
Lonjakan Harga Saham TGUK
Saham TGUK naik 6,73% atau tujuh poin ke level Rp111 per lembar pada penutupan Senin (19/5). Dalam sebulan, TGUK terbang 88,14%. Sepanjang tahun berjalan, lonjakan mencapai 122%. P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Danny Yuskar Wibowo, mengimbau investor memantau keterbukaan informasi.
Latar Belakang Bisnis Teguk
TGUK mengelola jaringan gerai minuman teh boba lokal bernama Teguk. Perusahaan melantai di BEI pada 10 Juli 2023. Saat IPO, Teguk memiliki 145 gerai di Indonesia dan New York. Teguk meraup dana segar sekitar Rp65,14 miliar pada penawaran saham perdana.
Penutupan 100 Gerai Teguk hingga Akhir 2024
Teguk menutup lebih dari 100 gerai hingga Desember 2024. Perusahaan berfokus memperkuat 35 gerai sisa. Pada akhir 2024, Teguk mengoperasikan 26 gerai, delapan island store, dan satu gerai di New York. Penutupan ini terjadi kurang dari setahun setelah IPO.
Faktor Penurunan Daya Beli dan Biaya
Manajemen Teguk menyebut daya beli masyarakat kelompok menengah ke bawah menurun sejak 2024. Biaya belanja online meningkat dan konsumen mengutamakan kebutuhan pokok. Akibatnya, perusahaan memangkas biaya operasional sebesar 68,9%. Jumlah karyawan turun dari 628 menjadi 88 pada Oktober 2024.
Rencana Ekspansi Ulang di 2025
Teguk menyiapkan strategi bangkit pada 2025. Perusahaan akan maksimalkan gerai dan island store aktif. Mereka menargetkan buka gerai di hotel, area sekolah, dan pusat transportasi. Teguk juga akan kembangkan model franchise ke Australia dan Amerika.
“Baca Juga: Proyeksi Saham ACES di Tengah Ekspansi AZKO“
Target Pasar Jawa Tengah dan Timur
Selain wilayah eksisting, Teguk bakal buka gerai baru di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Langkah ini bertujuan menjangkau konsumen baru. Perusahaan berharap ekspansi strategis ini mendongkrak penjualan dan margin keuntungan.
Dengan suspensi BEI dan langkah restrukturisasi operasional, investor perlu memantau perkembangan TGUK. Ekspansi ulang dan manajemen biaya bakal menentukan arah saham ke depan.