Pronoted.com – Harga Bitcoin Naik 46% kembali menguat setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan pernyataan damai terkait China. Optimisme baru ini membuat pasar crypto bangkit dari tekanan global. Saat ini, harga Bitcoin (BTC) mencapai Rp1.870.289.892, naik 2,95% dalam 24 jam terakhir.
Market cap Bitcoin kini menyentuh Rp36.975 triliun, dengan volume perdagangan harian sebesar Rp1.225 triliun. Suplai beredar mencapai 19.934.315 BTC.
“Baca Juga: Komunitas Crypto Futures Teraktif 2025: 5 Aset Unggulan“
1. Harga Bitcoin Rebound dari Rp1,8 Miliar ke Rp1,9 Miliar dalam Dua Hari
Menurut laporan Bitcoin.com, harga Bitcoin sempat jatuh ke $109.000 (Rp1,80 miliar) pada Jumat. Tekanan itu muncul karena meningkatnya kekhawatiran soal perang dagang AS dan China. Namun, setelah Trump mengatakan, “Don’t worry about China, it will all be fine!”, sentimen pasar berubah cepat.
Pernyataan singkat itu menghapus sebagian besar kerugian akhir pekan. Dalam 48 jam, harga Bitcoin naik kembali ke $115.000 (Rp1,90 miliar) pada Senin siang. Kenaikan cepat ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap komentar politik global.
Investor kembali percaya diri setelah melihat arah kebijakan AS yang lebih tenang terhadap China. Pasar merespons positif karena stabilitas geopolitik sering kali menjadi faktor utama dalam keputusan investasi aset digital.
2. Dominasi Bitcoin Turun, Altcoin Mulai Dilirik Investor
Meski harga Bitcoin naik, dominasi pasar BTC justru menurun 0,54% ke posisi 59,20%, menurut TradingView. Penurunan ini menunjukkan bahwa investor mulai melirik altcoin potensial yang sebelumnya tertekan.
Aset seperti Ethereum (Rp66.837.841, naik 4,44%), Solana (Rp3.275.711, naik 1,01%), dan Ripple (Rp41.203, naik 6,06%) mulai pulih. Dalam siklus sebelumnya, penurunan dominasi Bitcoin sering menjadi tanda awal altseason—periode di mana altcoin tumbuh lebih cepat dari Bitcoin.
Pergerakan ini menandakan investor mulai mencari peluang di luar BTC. Mereka berupaya mendiversifikasi portofolio demi memaksimalkan potensi keuntungan dari pasar yang mulai stabil.
3. Volume Perdagangan dan Likuidasi Menurun
Meskipun harga naik, volume perdagangan Bitcoin justru menurun 7,95% menjadi $82,13 miliar (Rp1,35 triliun) dalam 24 jam terakhir. Biasanya, volume meningkat setiap Senin karena aktivitas investor bertambah. Namun kali ini, penurunan volume menunjukkan sikap hati-hati pelaku pasar.
Data dari Coinglass mencatat total likuidasi hanya $78,94 juta (Rp1,3 triliun) pada hari Senin. Sebanyak $45 juta berasal dari posisi short, yang berarti banyak trader bearish tersapu oleh lonjakan harga mendadak.
Turunnya angka likuidasi menandakan pasar mulai stabil setelah periode volatil tinggi sebelumnya. Investor lebih berhati-hati dalam membuka posisi baru sambil menunggu arah pasar berikutnya.
4. Faktor Politik Global Masih Jadi Penentu Arah Pasar Crypto
Lonjakan harga Bitcoin sebesar 46% dalam dua hari membuktikan pengaruh besar politik global terhadap crypto. Setiap pernyataan dari tokoh dunia seperti Donald Trump atau Presiden Xi Jinping mampu menggerakkan harga secara cepat.
Investor sebaiknya terus memantau dinamika hubungan AS dan China. Perubahan sikap politik atau kebijakan perdagangan dapat kembali mengguncang pasar dalam waktu singkat.
Bitcoin Naik 46%: Waspadai Faktor Eksternal dan Jaga Strategi Investasi
Kenaikan tajam Bitcoin menunjukkan pasar crypto masih sangat reaktif terhadap berita global. Investor perlu mengawasi tiga indikator utama: dominasi BTC, volume perdagangan, dan tingkat volatilitas.
Meski tren positif terlihat, risiko tetap tinggi. Investor sebaiknya tetap menggunakan dana dingin dan melakukan riset sebelum membeli aset crypto. Pasar yang bergerak cepat menuntut strategi yang disiplin dan terukur.
Catatan Penting:
Konten ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko tinggi. Lakukan analisis mandiri sebelum berinvestasi.
“Baca Juga: Little Nightmares 3: Simak Petualangan Mencekam Low dan Alone“