pronoted.com – Harga Bitcoin kembali mencetak rekor baru pada Mei 2025. Nilai tukarnya mencapai USD105.000 atau sekitar Rp1,73 miliar. Kenaikan harga ini didorong oleh kombinasi faktor ekonomi global, peningkatan permintaan institusional, serta meredanya ketegangan politik dan dagang.
“Baca Juga: Prediksi Atalanta vs AS Roma 13 Mei 2025“
Menurut data Bureau of Labor Statistics (BLS), inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada April 2025 turun menjadi 2,3%. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, yaitu 2,4%. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak Februari 2021. Investor menilai bahwa tren ini memberi sinyal bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Inflasi Rendah Dorong Investasi di Aset Berisiko
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyebut inflasi rendah membuat investor lebih percaya diri. Kondisi ini mendorong dana mengalir ke aset berisiko, termasuk Bitcoin. Menurutnya, investor mulai melihat Bitcoin bukan sekadar instrumen spekulatif, tetapi sebagai aset lindung nilai jangka panjang.
“Permintaan dari institusi besar menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap Bitcoin sebagai instrumen investasi,” ujar Oscar di Jakarta.
Perusahaan keuangan dan investasi kini menyumbang 36% dari total pembelian Bitcoin oleh institusi. Sementara perusahaan teknologi dan konsultan masing-masing menyumbang 16,8% dan 16,5%. Salah satu transaksi terbesar datang dari perusahaan Strategy (MSTR) yang membeli 13.390 BTC senilai USD1,34 miliar.
Ketegangan Perdagangan Mereda, Pasar Semakin Stabil
Selain inflasi, meredanya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok juga memengaruhi harga Bitcoin. Kesepakatan tarif antara dua negara besar ini mengurangi ketidakpastian ekonomi global.
“Redanya perang tarif memberikan rasa aman bagi pasar, termasuk pasar kripto,” tambah Oscar. Ia menyebut bahwa sikap terbuka banyak negara terhadap kripto membuat investor merasa lebih tenang.
Oscar juga memuji langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus memperbaiki regulasi kripto di Indonesia. Regulasi yang jelas memberi perlindungan pada investor dan memperkuat kepercayaan pasar.
“Baca Juga: Sulianto Raih Miliaran di Usia 18, Ini Tips Investasinya“
Kenaikan Harga Bitcoin Diprediksi Akan Berlanjut
Meskipun harga Bitcoin terus naik, Oscar mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menegaskan bahwa pergerakan harga sangat bergantung pada situasi global. Ia mengimbau investor untuk terus belajar, melakukan riset, dan memahami risiko yang ada.
Oscar optimistis tren kenaikan akan berlanjut selama tiga syarat terpenuhi. Pertama, permintaan institusi tetap tinggi. Kedua, inflasi global terus menurun. Ketiga, adopsi teknologi blockchain dan kripto terus meningkat.
“Bitcoin kini menjadi bagian penting dari portofolio investasi global. Ini bukan lagi soal tren, tetapi soal relevansi,” tegasnya.