pronoted.com – Harga Bitcoin Turun: Pasar kripto kembali menghadapi tekanan pada 7 Agustus 2025. Harga Bitcoin (BTC) terpantau bergerak sideways di kisaran Rp1,8 miliar, setelah mengalami koreksi dalam beberapa hari terakhir.
Tekanan ini tidak hanya memengaruhi Bitcoin, tetapi juga Ethereum (ETH) dan Ripple (XRP) yang sama-sama mencatat penurunan. Kapitalisasi pasar kripto global pun ikut menyusut tajam.
“Baca Juga: SEC Umumkan Project Crypto, Aturan Baru untuk Aset Digital“
Harga Bitcoin Melemah 4,52% dalam Sepekan
Pada pukul 13.30 WIB, harga Bitcoin tercatat Rp1.865.675.420. Angka ini mencerminkan penurunan sekitar 4,52% dalam tujuh hari terakhir.
Harga tertingginya sempat menyentuh Rp1.953.953.266, sebelum turun ke titik terendah di kisaran Rp1.851.019.052.
Setelah penurunan awal, grafik harga menunjukkan pola pergerakan datar dengan sedikit fluktuasi. Tren ini mencerminkan fase konsolidasi pasar sambil menunggu sentimen baru.
Bitcoin Gagal Tembus Resistensi US$115.000
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di level US$113.476 atau setara Rp1.852.259.044. Harga tersebut masih berada di bawah resistensi kuat di level US$115.000.
Indikator teknikal Parabolic SAR menunjukkan sinyal penurunan. Titik-titik indikator yang muncul di atas candlestick menandakan tren bearish masih dominan.
Jika tekanan jual terus berlanjut, analis memperkirakan BTC akan menguji support di level US$111.187 atau sekitar Rp1.813.879.653.
Kegagalan mempertahankan zona US$114.500–116.000 dapat membuka peluang koreksi lanjutan dalam waktu dekat.
Sentimen Global Tekan Pasar Crypto
Penurunan harga crypto tidak hanya disebabkan oleh faktor teknikal, tetapi juga didorong oleh kondisi makroekonomi global.
Laporan dari Coin Central menyebutkan bahwa data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan menjadi salah satu pemicu utama.
Rilis data ISM Non-Manufacturing PMI yang di bawah ekspektasi memunculkan kekhawatiran akan potensi stagflasi—situasi di mana inflasi tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi stagnan.
Dolar Menguat, Investor Menjauh dari Aset Spekulatif
Selain data ekonomi, keputusan The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga tinggi turut memperkuat nilai tukar dolar AS.
Kondisi ini mendorong investor untuk menghindari aset berisiko seperti crypto.
Arus modal pun bergerak keluar dari pasar crypto, sehingga mengurangi likuiditas dan menekan harga aset digital.
Kombinasi tekanan ini membuat banyak investor bersikap lebih defensif dalam mengambil keputusan investasi.
Pantau Harga Crypto dan Trading Aman di Pintu
Kamu bisa memantau harga Bitcoin, Ethereum, Solana, hingga Pepe Coin melalui Pintu Market.
Dapatkan juga pengalaman trading yang aman dan mudah dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu di Google Play Store atau App Store.
Jika kamu ingin trading lebih serius, coba gunakan Pintu Pro. Platform ini menyediakan berbagai tools canggih seperti pro charting, beragam tipe order, dan portfolio tracker untuk mendukung keputusan investasi kamu.
Harga Bitcoin Turun: Pasar Crypto Butuh Sentimen Positif Baru
Harga Bitcoin dan aset kripto lain masih mengalami tekanan. Kombinasi faktor makro dan teknikal menciptakan suasana pasar yang tidak stabil.
Investor disarankan tetap tenang, memperhatikan tren global, dan melakukan riset sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan memberikan informasi dan bukan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto. Harap gunakan dana dingin dan selalu lakukan riset mandiri sebelum berinvestasi.
“Baca Juga: Apple Kembangkan Chatbot AI Canggih Saingi ChatGPT“