Pronoted.com – Honeypot Crypto Scam: Dalam dunia decentralized finance (DeFi) yang berkembang cepat, berbagai bentuk penipuan terus bermunculan.
Salah satu yang paling berbahaya adalah honeypot crypto scam, yaitu token yang bisa dibeli tetapi tidak bisa dijual.
Penipuan ini memanfaatkan smart contract untuk menjebak investor dan mengunci dana mereka selamanya.
“Baca Juga: Strategi Bitcoin Strategy: Perjalanan Investasi 2020–2025“
Apa Itu Honeypot Crypto Scam?
Honeypot crypto scam adalah token yang tampak normal.
Token ini memiliki likuiditas, pergerakan harga, dan riwayat transaksi yang terlihat wajar.
Namun, kode kontraknya dirancang untuk mencegah pembeli menjual token kembali.
Hanya dompet milik scammer yang memiliki akses untuk menarik dana.
Cara Kerja Honeypot dalam Tiga Tahap
- Penjebakan – Scammer membuat smart contract di jaringan seperti Ethereum atau BNB Smart Chain.
Mereka mempromosikan token tersebut di media sosial, Telegram, atau forum crypto. - Eksploitasi – Investor membeli token, namun fungsi jual atau transfer dinonaktifkan untuk semua dompet kecuali milik scammer.
- Penarikan – Setelah korban cukup banyak, scammer menjual tokennya atau menarik likuiditas, sehingga harga jatuh ke nol.
Jenis-Jenis Honeypot Crypto Scam
- Smart Contract Honeypot – Fungsi jual diblokir untuk semua dompet kecuali milik scammer.
- High Sell Tax Honeypot – Penjualan dikenakan pajak sangat tinggi, hingga 100%, sehingga korban tidak mendapat hasil.
- Fake/Pulled Liquidity Honeypot – Likuiditas terlihat nyata, tetapi palsu atau ditarik tiba-tiba.
- Hardware Wallet Honeypot – Dompet dingin palsu yang private key-nya diketahui scammer, memungkinkan pencurian dana.
- Honeypot-as-a-Service (HaaS) – Paket siap pakai yang dijual di Telegram atau dark web untuk meluncurkan honeypot dengan cepat.
Perbedaan Honeypot dan Rug Pull
Honeypot adalah perangkap teknis di mana token bisa dibeli tetapi tidak bisa dijual sejak awal.
Rug pull adalah penipuan di mana token awalnya normal, tetapi tim menarik likuiditas secara tiba-tiba.
Keduanya sama-sama merugikan, namun honeypot menggunakan manipulasi kontrak, sedangkan rug pull memanfaatkan penarikan dana mendadak.
Mengapa Honeypot Sulit Dideteksi?
Bahkan pengguna berpengalaman bisa tertipu karena:
- Kontrak terlihat “verified” di Etherscan atau BscScan.
- Aktivitas harga dan volume tampak realistis.
- Kode berbahaya disamarkan atau diberi nama menipu.
Contoh Kasus Honeypot Modern
Kasus terbaru melibatkan dompet dingin palsu yang dijual di platform seperti Douyin (TikTok China).
Dompet terlihat baru dan tersegel, namun private key-nya sudah dikuasai scammer.
Begitu korban memasukkan dana, miliaran rupiah hilang hanya dalam hitungan jam.
Cara Mendeteksi Honeypot Crypto Scam
- Lakukan tes penjualan kecil sebelum membeli dalam jumlah besar.
- Gunakan pemindai smart contract seperti Honeypot.is, Token Sniffer, atau DexTools.
- Periksa adanya transaksi jual dari dompet biasa, bukan hanya dompet proyek.
- Waspadai pajak penjualan yang sangat tinggi.
- Hindari hype mendadak dan janji keuntungan yang tidak realistis.
- Ingat bahwa kontrak “verified” tidak selalu berarti aman.
Tips Menghindari Jebakan Honeypot
- Selalu lakukan riset mendalam (DYOR) sebelum membeli token baru.
- Beli dompet hardware langsung dari produsen resmi, bukan pihak ketiga.
- Pastikan likuiditas token terkunci dan dapat diverifikasi.
- Gunakan wallet terpisah untuk menguji proyek baru.
Kesimpulan: Honeypot Crypto Scam
Honeypot crypto scam memanfaatkan teknologi smart contract untuk mengunci dana investor.
Dengan memahami mekanismenya, mengenali jenis-jenisnya, dan menerapkan langkah pencegahan, investor bisa mengurangi risiko menjadi korban.
Di dunia crypto yang bergerak cepat, kewaspadaan tetap menjadi aset terbesar bagi siapa pun yang ingin berinvestasi dengan aman.
“Baca Juga: Nobody 2: Aksi Seru Hollywood dari Sutradara Timo Tjahjanto“