pronoted.com – PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) memulai langkah ekspansi besar pada 2025.
Perusahaan unggas ini membangun pabrik baru dan memperluas pasar ekspor hingga ke Timur Tengah.
“Baca Juga: Jenis Rokok Menentukan Risiko Letak Kanker di Tubuh“
Pabrik Baru di Lampung Siap Dibangun Kuartal III/2025
Direktur Malindo Feedmill, Rudy Hartono Husin, menyampaikan bahwa perusahaan akan membangun pabrik pakan di Lampung.
Proyek yang sempat tertunda ini akan dimulai pada kuartal III/2025 dan ditargetkan selesai pada kuartal III/2026.
MAIN mengalokasikan belanja modal antara Rp350 miliar hingga Rp400 miliar untuk proyek tersebut.
Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi mencapai 300.000 metrik ton pakan ternak per tahun.
“Pembangunan dimulai kuartal tiga dan selesai dalam satu tahun,” ujar Rudy dalam paparan publik.
Targetkan Ekspor Perdana ke Uni Emirat Arab
Selain ekspansi domestik, Malindo juga membidik pasar ekspor baru di kawasan Timur Tengah.
Direktur MAIN, Rewin Hanrahan, mengatakan ekspor ke Uni Emirat Arab ditargetkan pada kuartal III/2025.
Sebelumnya, Malindo telah menjajaki ekspor ke Jepang, Singapura, dan Oman.
“Pasar ekspor tahun ini akan kami tambah, termasuk ke Uni Emirat Arab,” ujar Rewin.
Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pasar agar kinerja penjualan lebih stabil.
Perluas Pasar Domestik ke Indonesia Timur
Di dalam negeri, MAIN mulai menargetkan area baru yang dinilai potensial.
Pasar Indonesia Timur dan sejumlah pulau besar menjadi wilayah pengembangan distribusi berikutnya.
Perusahaan akan memperkuat jaringan distribusi dan mendekatkan produk ke konsumen regional.
Langkah ini diharapkan dapat menambah volume penjualan di tengah tekanan daya beli.
Capex Digunakan untuk Energi Terbarukan
Selain untuk pabrik dan ekspansi pasar, MAIN juga memanfaatkan capex untuk proyek energi terbarukan.
Salah satu inisiatif adalah pembangunan panel surya untuk mendukung efisiensi energi perusahaan.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menekan biaya operasional.
Proyek ini menjadi bagian dari komitmen Malindo terhadap keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang.
Kinerja Keuangan Tertekan pada Kuartal I/2025
Malindo mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I/2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih turun 28,24% secara tahunan menjadi Rp62,89 miliar dari Rp87,65 miliar.
Penurunan laba seiring dengan turunnya penjualan bersih sebesar 2,34% yoy menjadi Rp3,17 triliun.
Pada kuartal I/2024, penjualan bersih tercatat sebesar Rp3,24 triliun.
Manajemen mengakui penurunan ini sebagai imbas dari fluktuasi harga pakan dan tekanan biaya distribusi.
“Baca Juga: PTBA Optimistis Jaga Kinerja Solid hingga Akhir 2025“
Ekspansi dan Diversifikasi Jadi Kunci Pemulihan
Malindo optimistis ekspansi pabrik dan pasar akan menopang pemulihan kinerja hingga akhir 2025.
Diversifikasi pasar dan efisiensi produksi jadi kunci dalam menjaga pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan strategi ini, Malindo berharap bisa memperbaiki margin keuntungan dan meningkatkan daya saing produk unggas nasional.