pronoted.com – Emas spot melonjak 0,9% ke US$3.229,51 per troy ounce pada penutupan Senin. Kontrak berjangka emas AS meroket 1,5% ke US$3.233,50. Pelemahan dolar AS dan permintaan safe haven mengerek harga logam mulia. Moody’s memangkas peringkat utang AS memicu lonjakan minat pada emas.
“Baca Juga: Prediksi Tottenham vs Manchester United: Duel 22 Mei 2025“
“Emas tetap aset aman untuk jangka menengah setelah peringkat AS turun,” ujar Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Kenaikan Harga di Pegadaian
Pegadaian mencatat kenaikan harga cetakan Antam dan UBS pada Selasa (20/5/2025):
- Emas Antam 1 gram: Rp1.970.000 (naik Rp24.000)
- Emas UBS 1 gram: Rp1.914.000 (naik Rp17.000)
- Emas Antam 5 gram: Rp9.615.000
- Emas UBS 5 gram: Rp9.384.000
Faktor Penguat Harga
Andy Nugraha dari Dupoin Futures menyebut kekhawatiran fiskal AS mendorong rebound emas. Moody’s menurunkan peringkat utang AS dari Aaa ke Aa1. Ia memperkirakan rasio utang AS terhadap PDB akan naik ke 134% pada 2035. Ketidakpastian politik dan geopolitik global juga memperkuat safe haven.
Proyeksi Goldman Sachs
Goldman Sachs mempertahankan target bullishnya. Mereka memproyeksikan harga emas mencapai US$3.700 per troy ounce pada akhir 2025. Mereka juga memprediksi logam mulia menembus US$4.000 pada pertengahan 2026. Faktor utama ialah minat korporasi swasta diversifikasi ke emas.
Sentimen Suku Bunga dan Geopolitik
Pasar menunggu potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Ekspektasi itu memberi dukungan tambahan pada harga emas. Rencana pertemuan Trump-Putin dan kesepakatan nuklir AS-Iran juga menciptakan ketidakpastian yang mendorong safe haven.
Minat Warga RI Meningkat
Bank Mandiri mencatat porsi belanja logam mulia naik dari 27,5% menjadi 32,9% dari disposable income pada Maret 2025. Konsumsi emas dan perhiasan kini menempati urutan kedua setelah tabungan dengan porsi 47,2%. Masyarakat memilih emas sebagai alternatif penyimpan nilai saat inflasi dan volatilitas pasar meningkat.
“Baca Juga: BEI Suspensi Saham TGUK Usai Lonjakan Harga Drastis“
Tips Investasi Emas
- Beli saat harga terkoreksi untuk memaksimalkan potensi kenaikan.
- Simpan logam fisik di tempat aman atau brankas bank.
- Pertimbangkan diversifikasi dengan ETF emas untuk kemudahan transaksi.
- Pantau kebijakan suku bunga dan data ekonomi AS.
Emas kembali menarik perhatian investor global dan domestik. Gejolak ekonomi AS dan ekspektasi suku bunga memicu permintaan logam mulia. Di Indonesia, masyarakat menyerap harga lebih tinggi demi menjaga daya beli. Oleh karena itu, prospek emas tetap cerah sebagai aset lindung nilai.