pronoted.com – Harga Bitcoin mulai kehilangan momentumnya setelah mencatat kenaikan tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Saat ini, Bitcoin bergerak stabil di kisaran US$ 102.000 setelah gagal menembus level resisten penting di area atas.
“Baca Juga: Indonesia Turun di Ranking AFC, Disalip Kamboja“
Bitcoin Gagal Tembus US$ 108.000, Mulai Masuk Fase Konsolidasi
Analis teknikal bernama Emperor melalui akun X menyebut bahwa pasar Bitcoin sedang membentuk zona konsolidasi baru.
Bitcoin sebelumnya sempat naik tajam dari level bawah ke batas atas kisaran harga di sekitar US$ 108.000.
Namun kini pergerakannya melambat, menandakan pasar sedang mencari arah baru di tengah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Tembok Jual Muncul di Area US$ 104.000
Emperor mencatat kemunculan tembok jual (ask wall) besar di kisaran US$ 104.000–US$ 104.500 di buku order spot.
Tembok jual ini menunjukkan bahwa banyak trader siap menjual di level tersebut.
Jika tekanan jual terus meningkat, harga Bitcoin bisa sulit menembus level ini dalam waktu dekat.
Namun jika Bitcoin berhasil menembus tembok jual ini, maka harga bisa melonjak cepat menuju US$ 108.000.
Pasalnya, tidak banyak resistensi signifikan di atas level tersebut.
Dua Target Utama Jadi Magnet Pergerakan Harga
Dalam analisanya, Emperor menyoroti dua level target utama yang bisa memengaruhi arah pergerakan selanjutnya:
- nPOC (naked point of control) di kisaran US$ 99.350.
- Batas atas range antara US$ 107.000 – US$ 108.000.
Kedua titik ini menjadi magnet harga yang bisa menarik pergerakan jangka pendek, tergantung arah pasar.
Level Support Penting yang Perlu Diperhatikan
Selain dua target utama tersebut, Emperor juga menyoroti beberapa level support penting, yaitu:
- US$ 94.000, sebagai batas bawah range sebelumnya dan juga level pembukaan kuartal pertama.
- US$ 85.000, sebagai Value Area High (VAH) dari range lama.
Ia menilai bahwa pullback menuju level support bisa menjadi peluang beli bagi investor jangka menengah.
Pasar Masih Kuat, Belum Ada Tanda Penurunan Besar
Meski muncul tembok jual dan potensi koreksi teknikal, Emperor belum melihat sinyal penurunan besar dalam waktu dekat.
“Pasar masih terlihat kuat. Belum ada tanda-tanda penurunan besar saat ini,” ujarnya.
Data dari Coingecko pada Jumat pagi, 16 Mei 2025, menunjukkan harga Bitcoin di US$ 103.934, naik tipis 0,1 persen dalam 24 jam.
“Baca Juga: Deutsche Bank, Stablecoin Akan Jadi Arus Utama Finansial“
Kesimpulan:
Pasar Bitcoin saat ini sedang memasuki fase konsolidasi.
Tembok jual di kisaran US$ 104.000 bisa menahan kenaikan jangka pendek.
Namun, jika berhasil ditembus, potensi kenaikan ke US$ 108.000 tetap terbuka.
Level support seperti US$ 94.000 juga bisa menjadi peluang beli jika terjadi koreksi sehat.