pronoted.com – Harga Bitcoin terus mencetak rekor baru. Hari ini, satu Bitcoin setara dengan Rp158 juta. Nilai yang tinggi ini menarik banyak investor untuk masuk ke pasar kripto. Namun, investasi Bitcoin tetap memiliki risiko besar.
“Baca Juga: Memulai Olahraga bagi Pemula: Tips Ampuh untuk Konsistensi“
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengingatkan agar investor berhati-hati. Menurutnya, harga Bitcoin sangat fluktuatif dan tidak cocok untuk semua orang.
“Pelajari sistem Bitcoin dengan baik dan sesuaikan dengan profil risiko Anda,” ujar Bhima saat dihubungi oleh media.
Bitcoin Cocok untuk Investor yang Siap Ambil Risiko
Bhima menyebut bahwa Bitcoin cocok untuk investor yang menyukai tantangan dan tidak takut mengambil risiko besar. Namun, bagi mereka yang menginginkan penghasilan stabil, lebih baik memilih instrumen investasi lain yang lebih aman.
Ia menekankan pentingnya memahami karakteristik aset kripto sebelum mulai berinvestasi. Bitcoin bisa memberi imbal hasil tinggi, tapi juga bisa jatuh drastis dalam waktu singkat.
Mulailah dengan Persentase Kecil dari Portofolio
Untuk investor pemula, Bhima menyarankan agar memulai investasi Bitcoin secara bertahap. Misalnya, hanya alokasikan 5 persen dari total portofolio investasi. Jika sudah memahami pasar, persentase ini bisa dinaikkan hingga 20 atau 30 persen.
“Jangan euforia berlebihan. Pahami dulu arah pergerakannya sebelum menambah dana,” tegas Bhima.
Langkah ini penting untuk menghindari kerugian besar akibat perubahan harga yang tidak terduga. Investor juga perlu disiplin dalam mengelola risiko.
Ada Ribuan Mata Uang Digital Selain Bitcoin
Bhima menjelaskan bahwa saat ini ada lebih dari 1.100 jenis mata uang digital di dunia. Selain Bitcoin, banyak aset kripto lain yang juga menawarkan potensi keuntungan tinggi.
Namun, investor tetap perlu berhati-hati. Tidak semua mata uang digital memiliki likuiditas yang baik. Aset yang terlalu murah dan tidak banyak digunakan bisa sulit dijual kembali.
“Semakin rendah harga dan jumlah pemiliknya, semakin rendah juga likuiditasnya,” jelas Bhima.
Perhatikan Likuiditas Sebelum Membeli Aset Kripto
Likuiditas menjadi salah satu faktor penting dalam memilih aset digital. Jika aset kripto sulit dijual kembali, maka potensi kerugian semakin besar. Bhima menyarankan untuk memilih mata uang digital yang memiliki volume transaksi tinggi dan sudah diadopsi secara luas.
Investor sebaiknya mempelajari proyek, reputasi, dan komunitas di balik setiap mata uang kripto. Hindari membeli hanya karena ikut tren atau dorongan sesaat dari media sosial.
“Baca Juga: Alasan Bitcoin Makin Populer di Luar Negeri“
Kesimpulan:
Investasi di Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa menguntungkan, tetapi membutuhkan strategi dan pengetahuan yang cukup. Investor harus memahami profil risiko pribadi, mengelola portofolio dengan bijak, dan tidak terbawa emosi.
Dengan pendekatan yang disiplin, investasi Bitcoin bisa menjadi bagian dari strategi keuangan jangka panjang. Namun, jangan lupakan pentingnya riset sebelum membeli aset digital apa pun.